Minggu, 01 Februari 2015

BENIH YANG JATUH di HATIMU

Lukas 8 : 4-15


Kita semua pasti setuju, jika dikatakan bahwa Firman Tuhan itu sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Dan gereja pun sangat menguatamkan pemberitaan Firman Tuhan, sehingga dalam ibadah-ibadah baik umum, anak, maupun pemuda-remaja, pemberitaan Firman Tuhan juga terdapat dalam berbagai acara gereja, seperti rapat yang dibuka dengan Firman Tuhan, perkunjungan, konseling pastoral, peresmian gedung, peletakan batu pertama pembangunan, dan juga dalam persekutuan doa, tidak hanya berkumpul untuk berdoa, tetapi juga untuk mendengar Firman Tuhan. Tidak ketinggalan dalam setiap peristiwa penting hidup kita, seperti, kelahiran, ulang tahun, pernikahan, pindah rumah, kesembuhan, pemakaman, dan penghiburan, di dalamnya Firman Tuhan diberitakan. Tentunya dengan harapan bahwa Firman Tuhan yang diberitakan akan memberi arti pada setiap peristiwa tersebut,apakah menjadi penguatan, semacam dorongan kemajuan, pengajaran, penyadaran, bahkan teguran yang membangun. Semua itu disadari sebagai kebutuhan kita untuk memelihara dan membangun kehidupan.

Melalui perumpamaan seorang penabur ini, Tuhan Yesus menggolongkan penerima Firman dalam 4 kelompok.
Kelompok I, adalah mereka yang mudah sekali dibimbangkan atau disesatkan oleh iblis, sehingga Firman itu tidak berbekas dalam diri mereka.
Kelompok II, adalah mereka yang menerima Firman tetapi dengan mudah diombang-ambingkan oleh pencobaan sehingga Firman itu tidak bertahan dalam diri mereka
Kelompok III, adalah mereka yang menerima Firman tetapi tidak mampu menumbuhkannya sebab berbagai kekuatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup membuat mereka teralih dan lalai sehingga Firman itu akhirnya mati.
Kelompok IV, adalah kelompok ideal bagi benih FirmanNya.
Teks ini mengajak kita semua untuk memeriksa dengan jujur bagaimana respon kita dan di mana posisi kita dalam menerima Firman Tuhan. Kemudian seseorang dalam mengikut Tuhan Yesus sesungguhnya dimulai dari respon dan posisi kita dalam menerima FirmanNya.

(Intisari dari kotbah Ibadah Minggu 1 Februari 2015, Pdt. Michael Salim, M.Th.)

Minggu, 25 Januari 2015

TAHUN RAHMAT TUHAN TELAH DATANG

Lukas 4 : 16-30


Kutipan teks Yesaya yang diterima Tuhan Yesus untuk dibacakan dan diuraikanNya seakan menjadi pernyataan awal masa tugasNya. Didalamnya terkandung beberapa nubuat yang menjadi nyata di dalam diri Tuhan Yesus :
1. Roh Tuhan ada padaKu : (berkait dengan 4 : 14) dimana Tuhan Yesus dipenuhi kuasa Roh sehingga siap dan mampu melaksanakan tugas-tugasNya.
Dalam banyak kutipan sering dikatakan Tuhan Yesus mengajar dan membuat mijizat dengan penuh kuasa Roh.

2. Roh Tuhan mengurapi Tuhan Yesus : istilah pengurapan menunjuk pada upacara penahbisan raja atau imam, sebagai suatu tanda penugasan. Melalui Lukas 3 : 21-22 "suara dari langit" dan turunNya Roh Kudus dalam bentuk burung merpati, menjadi tanda pengurapan Roh atas diri Tuhan Yesus.

3. Tugas yang diemban oleh Tuhan Yesus adalah untuk memberitakan Tahun Rahmat Tuhan telah datang. Tahun Rahmat Tuhan adalah konsep solidaritas kasih Allah bagi umat yang dipercayakan melalui Tuhan Yesus bagi mereka yang berdosa, menderita penyakit, miskin, terkucil, tertindas, dan terampas hak asasinya. Semua menunjuk pada tugas Mesianis, tugas Juru Selamat.

Bagi komunitas rumah ibadat, semua yang diucapkan Tuhan Yesus itu terdengar sebagai "klaim" atau pernyataan diri yang berlebihan, sebab Yesus "hanya anak Yusuf", tukang kayu sederhana dari Nasaret. Tetapi bagi kita semua, kebencian dan penolakan justru menunjukkan bagaimana Tahun Rahmat itu hanya ditujukan/terjadi pada mereka yang sedia membuka diri terhadap kebenaran, tanpa memendang "siapa" yang menyatakannya.
Siapa yang ingin mengalami Tahun Rahmat Tuhan, ia harus membuka diri terhadap kebenaran, sekalipun itu terasa tajam membedah harga dirinya.

(Intisari Kotbah Minggu 25 Januari 2015, Pdt. Wara Adiati Retno Widuri, M.Min.)

Rabu, 07 Januari 2015

IBADAH AWAL TAHUN 2015 dan PERJAMUAN KUDUS





Dekorasi Ibadah Awal Tahun 2015 dan
Perjamuan Kudus













Dekorasi Ibadah Awal Tahun 2015 dan
Perjamuan Kudus














Jemaat mempersembahakan persembahan syukur awal tahun 2015










PERJAMUAN KUDUS




Pdt. Michael Salim, M.Th. memecah-mecah roti sebagai simbol tubuh Kristus











 Pdt. Michael Salim, M.Th. menuangkan anggur sebagai simbol darah Kristus














 Pelayanan Perjamuan Kudus oleh Majelis Jemaat















Antrian perjamuan kasih dan ramah tamah




IBADAH REFLEKTIF TUTUP TAHUN 2014




Persembahan pujian dari komisi Remaja dan Pemuda GKMI Pati













Pemadaman Lampu 2014
(Ketua Majelis Jemaat GKMI Pati, dr. Budi Santoso, Sp. RM.)
dan Penyalaan Lampu 2015
(Gembala Sidang GKMI Pati, Pdt. Michael Salim, M.Th.)

Selasa, 06 Januari 2015

IBADAH RAYA NATAL 25 Desember 2014







Persembahan pujian dari salah seorang jemaat

















Persembahan pujian dari anak-anak Sekolah Minggu













Persembahan pujian dari Komisi Wanita "DORKAS" GKMI Pati












Berkat Rasuli
Pdt. Stefanus Christian Haryono, MACF.

Senin, 05 Januari 2015

CHRISTMAS EVE di GKMI Pati

Christmas Eve (24 Desember 2014)
"GITA PUJA NUSANTARA BAGI SANG RAJA"








Penyalaan Lilin oleh Ketua MJ (dr. Budi Santoso, Sp. RM.)
















Doa Syukur Natal (Pdt. Michael Salim, M.Th.)


















Doa Persembahan (dr. Puspitohadi, Sp. OG.)













Horas ! Horas ! Hasangapon di Debata, dame ma di jolma !
Pujian dari Daerah Batak
"Nunga Jumpang Muse"
















Lagu dari Daerah Minang
"Kampuang Nan Jauh Di Mato"












Bumi parahyangan turut melantunkan puja.
Berkisah tentang kemuliaan Allah yang menjelma dalam kerendahan seorang bayi berbalut lampin di kandang hina.
Hayu urang geura pada muji ka Anjeuna...
Pujian dari Jawa Barat
"Natal Nu Mulya"














Dari Betawi sebuah pantun ceria turut memuji.
Berkisah tentang Tuhan Yesus yang datang menyediakan jalan terang. Jalan keselamatan bagi umatNya
Lagu dari Daerah Betawi
"Kicir-Kicir"












Ketika para malaikat menyampaikan kabar kelahiran Tuhan Yesus, para gembala sedang menjaga kawanan domba.
Para gembala yang mewakili kaum miskin papa pun ikut larut dalam puja.
Keriangan dan kesederhanaan itu dihadirkan dalam tradisi Jawa dalam lagu anak
"Yo Pro Konco"
link video http://youtu.be/Rc2lixP05cw






"Tanduk Majeng" dari tanah madura
menggambarkan keuletan dan keberanian para nelayan









Dalam perspektif syukur dari tanah Kalimantan, sesisir pisang yang dikerumuni serangga hutan pun cukuplah
"Ampar-Ampar Pisang"








Di negeri mutiara hitam dari timur, dalam semangat yang sama, para pejuang tanah Papua dengan tulus dan berani; rela berkorban demi perdamaian, kasih dan keadilan di muka bumi
"Yamko Rambe Yamko"










Paduan Suara GKMI Pati
"Dia Raja"
link video http://youtu.be/C1xc4tCO5eM















Berkat Rasuli
(Pdt. Wara Adiati Retno Widuri, M.Min.)















Perjamuan kasih yang penuh sesak













Semua pengisi acara bergaya bersama